<h2> </h2> <h2> </h2> <h2 id="mcetoc_1gruuem2nb6l"><strong>Apa itu TB?</strong></h2> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri </span><em><span style="font-weight: 400;">Mycobacterium tuberculosis</span></em><span style="font-weight: 400;">. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis.</span></p> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Lantas, apakah TB menular? Ya, TB adalah salah satu penyakit menular yang perlu Anda waspadai. Menurut data dari WHO, pada tahun 2020 sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TB.</span></p> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Bahkan kini, TB adalah penyakit yang menduduki peringkat kedua dalam daftar penyakit paling banyak menyebabkan kematian setelah COVID-19. Meski begitu, TB masih bisa diobati dengan penanganan yang tepat.</span></p> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Namun angka tersebut tidak lebih banyak dari jumlah pasien yang berhasil diselamatkan. Sejak tahun 2000-2018, 58 juta nyawa berhasil melawan penyakit ini dengan pengobatan medis.</span></p> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Jadi, bagaimana penularan TB terjadi? TB adalah penyakit yang dapat menular secara droplet, yaitu ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah dari orang lain pengidap TB. paling sering melalui batuk atau bersin, sehingga risikonya cukup tinggi.</span></p> <p> </p> <h2 id="mcetoc_1gruuem2nb6m"><strong>Penyebab TBC Paru</strong></h2> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, TB adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, tepatnya</span><em><span style="font-weight: 400;"> Mycobacterium tuberculosis. </span></em><span style="font-weight: 400;">Tahap infeksi bakteri pada pengidap TB melewati tiga tahapan, di antara sebagai berikut.</span></p> <p> </p> <h3 id="mcetoc_1gruuem2nb6n"><strong>1. Infeksi Primer</strong></h3> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Tahap ini terjadi saat udara yang mengandung bakteri penyebab TB terhirup oleh hidung atau mulut hingga masuk menuju paru-paru dan berkembang biak.</span></p> <p> </p> <h3 id="mcetoc_1gruuem2nb6o"><strong>2. Infeksi Laten</strong></h3> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Ketika bakteri mulai berkembang, sistem imun akan melakukan perlawanan. Ketika sistem imun berhasil melawannya, maka bakteri akan “tertidur” dan tidak aktif menginfeksi. Sehingga, orang yang terinfeksi tidak akan merasakan gejala apapun.</span></p> <p> </p> <h3 id="mcetoc_1gruuem2nb6p"><strong>3. Infeksi Aktif</strong></h3> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Sebaliknya, saat imun tubuh tidak berhasil melawan bakteri yang masuk dan berkembang biak, maka bakteri akan bebas menyerang sel-sel sehat pada paru-paru. Kondisi ini akan membuat pengidapnya merasakan gejala.</span></p> <p> </p> <h2 id="mcetoc_1gruuem2nb6q"><strong>Gejala TB Paru</strong></h2> <p><span style="font-weight: 400;">Ciri-ciri TB paru yang menginfeksi seseorang pada awalnya memunculkan gejala utama sebagai berikut:</span></p> <ul> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Sesak nafas.</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Batuk berlangsung lama hingga lebih dari 3 minggu.</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Batuk berdarah.</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Dada terasa nyeri.</span></li> </ul> <p><span style="font-weight: 400;">Selain gejala TB paru di atas, adapun gejala yang biasanya muncul, di antaranya adalah:</span></p> <ul> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Demam.</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Menggigil.</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Mudah merasa lelah.</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Berat badan turun drastis.</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Nafsu makan menghilang.</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Berkeringat di malam hari.</span></li> </ul> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Kemunculan gejala-gejala tersebut biasanya akan berbeda di beberapa orang. Sehingga antara satu dan lainnya tidak bisa dijadikan sebagai acuan. Apabila Anda merasakan beberapa gejala di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter</span></p> <h2 id="mcetoc_1gruuem2nb6r"><strong>Diagnosis TB Paru</strong></h2> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">TB adalah penyakit yang sering menyerang sistem pernapasan, tepatnya organ paru-paru. Maka dari itu, biasanya dokter melakukan pemeriksaan pada kelenjar getah bening guna mengidentifikasi pembengkakan paru-paru.</span></p> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Berikut ini beberapa tes yang umumnya dilakukan untuk pemeriksaan penyakit TB paru:</span></p> <p> </p> <ul> <li aria-level="1"><span style="font-size: 12pt;"><strong>Tes Darah: </strong><span style="font-weight: 400;">Melalui tes darah, dokter akan mengukur reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap bakte</span><em><span style="font-weight: 400;">ri Mycobacterium tuberculosis. </span></em><span style="font-weight: 400;">Dari tes ini akan diketahui apakah seseorang memiliki TB laten atau aktif.</span></span></li> <li aria-level="1"><span style="font-size: 12pt;"><strong style="font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, 'Segoe UI', Roboto, Oxygen, Ubuntu, Cantarell, 'Open Sans', 'Helvetica Neue', sans-serif;">Tes Dahak:</strong><span style="font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, 'Segoe UI', Roboto, Oxygen, Ubuntu, Cantarell, 'Open Sans', 'Helvetica Neue', sans-serif;"> Setelah melakukan rontgen dada dan dokter menemukan indikasi TB, maka akan dilakukan tes dahak untuk mengetahui obat yang cocok bagi pengidapnya.</span></span></li> <li aria-level="1"><span style="font-size: 12pt;"><strong style="font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, 'Segoe UI', Roboto, Oxygen, Ubuntu, Cantarell, 'Open Sans', 'Helvetica Neue', sans-serif;">Tes Mantoux:</strong><span style="font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, 'Segoe UI', Roboto, Oxygen, Ubuntu, Cantarell, 'Open Sans', 'Helvetica Neue', sans-serif;"> Tes ini menggunakan alat bernama TST (</span><em style="font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, 'Segoe UI', Roboto, Oxygen, Ubuntu, Cantarell, 'Open Sans', 'Helvetica Neue', sans-serif;">Tuberculin Skin Test</em><span style="font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, 'Segoe UI', Roboto, Oxygen, Ubuntu, Cantarell, 'Open Sans', 'Helvetica Neue', sans-serif;">) untuk menyuntikkan zat tuberkulin di bawah kulit lengan. Kemudian, dalam 48-72 jam, dokter akan memeriksa pembengkakan pada posisi penyuntikan. Bila timbul benjolan merah pada ukuran tertentu, maka seseorang dinyatakan kemungkinan positif TBC.</span></span></li> </ul> <p> </p> <h2 id="mcetoc_1gruuem2nb6s"><strong>Komplikasi Penyakit TB Paru</strong></h2> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Saat seseorang mengidap TB paru dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka kemungkinan komplikasi saat bisa terjadi. Seiring perkembangannya, bakteri TB paru tidak hanya menginfeksi paru-paru tetapi juga bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.</span></p> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Nah, beberapa komplikasi yang mungkin dialami oleh pengidap TB adalah sebagai berikut:</span></p> <p> </p> <ul> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400;"><span style="font-size: 12pt;">Kerusakan sendi.</span></span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Kelainan pada jantung.</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Nyeri punggung.</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Masalah pada ginjal dan hati.</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Peradangan selaput otak atau meningitis.</span></li> </ul> <p> </p> <h2 id="mcetoc_1gruuem2nb6t"><strong>Pengobatan TB Paru</strong></h2> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Meski berisiko fatal, namun TBC adalah penyakit yang masih bisa disembuhkan asalkan melalui penanganan secara tepat. Biasanya, dokter akan menganjurkan pengidap TB paru untuk mengonsumsi obat selama 6-12 bulan.</span></p> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Obat TB paru umumnya mengandung jenis antituberkulosis, yaitu antibiotik yang khusus digunakan untuk mematikan infeksi bakteri TB. Pengobatannya sendiri terdiri dari 2 tahap yaitu intensif dan lanjutan.</span></p> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Berikut beberapa obat TBC paru yang digunakan pada tahap pengobatan pertama:</span></p> <p> </p> <ul> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Pyrazinamide</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Isoniazid</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Streptomisin</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Rifampin</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Ethambutol </span></li> </ul> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Ketika seseorang mengalami resisten terhadap obat antituberkulosis, maka Ia harus menjalani pengobatan lini kedua menggunakan obat TBC paru berikut ini:</span></p> <p> </p> <ul> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Pyrazinamide</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Amikacin bisa diganti dengan kanamycin</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Ethionamide atau prothionamide</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Cycloserine atau PAS</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Capreomycin</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Para-aminosalicylic acid (PAS)</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Ciprofloxacin</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Ofloxacin</span></li> <li aria-level="1" style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400; font-size: 12pt;">Levofloxacin</span></li> </ul> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Sementara, pencegahan TB adalah dengan memberikan suntikan vaksin BCG (</span><em><span style="font-weight: 400;">Bacille Calmette-Guerin)</span></em><span style="font-weight: 400;">. Vaksin ini biasanya diberikan kepada bayi dan anak-anak pada saat masa imunisasi sebanyak satu kali.</span></p> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Demikian penjelasan mengenai apa itu TB, penyebab, gejala, hingga langkah pengobatannya secara lengkap. Penyakit ini tidak bisa disepelekan, karenanya jika merasakan gejala awal, Anda harus segera berobat.</span></p> <p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Dan jika Anda atau keluarga mengalami gejala berkelanjutan, jangan ragu untuk menemui dokter</span><em><span style="font-weight: 400;">. </span></em><span style="font-weight: 400;">Kunjungi Siloam Hospitals yang terdekat di daerah Anda untuk mendapatkan pelayanan terbaik dari kami.</span></p> <p> </p> <p>sumber :</p> <p>https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/tuberkulosis-atau-tb-adalah</p> <p> </p>
TB (Tuberkulosis): Pengertian, Penyebab dan Cara Pengobatan
20 Feb 2023